Konverter Suara
Memahami Pengukuran Suara: Desibel, Tekanan, dan Ilmu Akustik
Pengukuran suara menggabungkan fisika, matematika, dan persepsi manusia untuk mengukur apa yang kita dengar. Dari ambang batas pendengaran pada 0 dB hingga intensitas mesin jet yang menyakitkan pada 140 dB, memahami unit suara sangat penting untuk rekayasa audio, keselamatan kerja, pemantauan lingkungan, dan desain akustik. Panduan ini mencakup desibel, tekanan suara, intensitas, unit psikoakustik, dan aplikasi praktisnya dalam pekerjaan profesional.
Konsep Dasar: Fisika Suara
Desibel (dB SPL)
Unit logaritmik yang mengukur tingkat tekanan suara
dB SPL (Tingkat Tekanan Suara) mengukur tekanan suara relatif terhadap 20 µPa, ambang batas pendengaran manusia. Skala logaritmik berarti +10 dB = peningkatan tekanan 10×, +20 dB = peningkatan tekanan 100×, tetapi hanya 2× kenyaringan yang dirasakan karena non-linearitas pendengaran manusia.
Contoh: Percakapan pada 60 dB memiliki tekanan 1000× lebih besar daripada ambang batas pendengaran pada 0 dB, tetapi secara subjektif hanya terdengar 16× lebih keras.
Tekanan Suara (Pascal)
Gaya fisik per area yang diberikan oleh gelombang suara
Tekanan suara adalah variasi tekanan sesaat yang disebabkan oleh gelombang suara, diukur dalam pascal (Pa). Ini bervariasi dari 20 µPa (nyaris tidak terdengar) hingga 200 Pa (sangat keras hingga menyakitkan). Tekanan RMS (akar kuadrat rata-rata) biasanya dilaporkan untuk suara kontinu.
Contoh: Ucapan normal menciptakan 0,02 Pa (63 dB). Konser rock mencapai 2 Pa (100 dB)—tekanan 100× lebih tinggi tetapi secara persepsi hanya 6× lebih keras.
Intensitas Suara (W/m²)
Daya akustik per satuan luas
Intensitas suara mengukur aliran energi akustik melalui permukaan, dalam watt per meter persegi. Ini terkait dengan tekanan² dan merupakan dasar dalam menghitung daya suara. Ambang batas pendengaran adalah 10⁻¹² W/m², sedangkan mesin jet menghasilkan 1 W/m² dari jarak dekat.
Contoh: Bisikan memiliki intensitas 10⁻¹⁰ W/m² (20 dB). Ambang batas rasa sakit adalah 1 W/m² (120 dB)—satu triliun kali lebih intens.
- 0 dB SPL = 20 µPa (ambang batas pendengaran), bukan keheningan—titik referensi
- Setiap +10 dB = peningkatan tekanan 10×, tetapi hanya 2× kenyaringan yang dirasakan
- Skala dB bersifat logaritmik: 60 dB + 60 dB ≠ 120 dB (menjadi 63 dB!)
- Pendengaran manusia mencakup 0-140 dB (rasio tekanan 1:10 juta)
- Tekanan suara ≠ kenyaringan: 100 Hz membutuhkan lebih banyak dB daripada 1 kHz agar terdengar sama kerasnya
- Nilai dB negatif mungkin terjadi untuk suara yang lebih tenang dari referensi (misalnya, -10 dB = 6.3 µPa)
Evolusi Sejarah Pengukuran Suara
1877
Fonograf Ditemukan
Thomas Edison menemukan fonograf, memungkinkan rekaman dan pemutaran suara pertama, memicu minat dalam mengukur tingkat audio.
1920s
Desibel Diperkenalkan
Laboratorium Telepon Bell memperkenalkan desibel untuk mengukur kehilangan transmisi pada kabel telepon. Dinamai menurut Alexander Graham Bell, unit ini dengan cepat menjadi standar untuk pengukuran audio.
1933
Kurva Fletcher-Munson
Harvey Fletcher dan Wilden A. Munson menerbitkan kontur kenyaringan yang sama yang menunjukkan sensitivitas pendengaran yang bergantung pada frekuensi, meletakkan dasar untuk pembobotan A dan skala phon.
1936
Pengukur Tingkat Suara
Pengukur tingkat suara komersial pertama dikembangkan, menstandarisasi pengukuran kebisingan untuk aplikasi industri dan lingkungan.
1959
Skala Sone Distandarisasi
Stanley Smith Stevens meresmikan skala sone (ISO 532), menyediakan ukuran linier kenyaringan yang dirasakan di mana penggandaan sone = penggandaan kenyaringan yang dirasakan.
1970
Standar OSHA
Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja AS (OSHA) menetapkan batas paparan kebisingan (85-90 dB TWA), membuat pengukuran suara menjadi sangat penting untuk keselamatan di tempat kerja.
2003
Revisi ISO 226
Kontur kenyaringan yang sama diperbarui berdasarkan penelitian modern, menyempurnakan pengukuran phon dan akurasi pembobotan A di seluruh frekuensi.
2010s
Standar Audio Digital
LUFS (Unit Kenyaringan relatif terhadap Skala Penuh) distandarisasi untuk siaran dan streaming, menggantikan pengukuran puncak saja dengan pengukuran kenyaringan berbasis persepsi.
Bantuan Ingatan & Referensi Cepat
Matematika Mental Cepat
- **+3 dB = menggandakan daya** (nyaris tidak terlihat oleh sebagian besar orang)
- **+6 dB = menggandakan tekanan** (hukum kuadrat terbalik, mengurangi jarak menjadi setengah)
- **+10 dB ≈ 2× lebih keras** (kenyaringan yang dirasakan berlipat ganda)
- **+20 dB = 10× tekanan** (dua dekade pada skala logaritmik)
- **60 dB SPL ≈ percakapan normal** (pada jarak 1 meter)
- **85 dB = batas 8 jam OSHA** (ambang batas pelindung pendengaran)
- **120 dB = ambang batas rasa sakit** (ketidaknyamanan langsung)
Aturan Penjumlahan Desibel
- **Sumber yang sama:** 80 dB + 80 dB = 83 dB (bukan 160!)
- **Terpisah 10 dB:** 90 dB + 80 dB ≈ 90.4 dB (sumber yang lebih tenang hampir tidak berpengaruh)
- **Terpisah 20 dB:** 90 dB + 70 dB ≈ 90.04 dB (kontribusi yang dapat diabaikan)
- **Menggandakan sumber:** N sumber yang sama = asli + 10×log₁₀(N) dB
- **10 sumber 80 dB yang sama = 90 dB total** (bukan 800 dB!)
Hafalkan Titik Referensi Ini
- **0 dB SPL** = 20 µPa = ambang batas pendengaran
- **20 dB** = bisikan, perpustakaan yang tenang
- **60 dB** = percakapan normal, kantor
- **85 dB** = lalu lintas padat, risiko pendengaran
- **100 dB** = klub malam, gergaji mesin
- **120 dB** = konser rock, guntur
- **140 dB** = tembakan, mesin jet di dekatnya
- **194 dB** = maksimum teoretis di atmosfer
Hindari Kesalahan Ini
- **Jangan pernah menjumlahkan dB secara aritmatika** — gunakan rumus penjumlahan logaritmik
- **dBA ≠ dB SPL** — Pembobotan A mengurangi bass, tidak ada konversi langsung yang memungkinkan
- **Menggandakan jarak** ≠ setengah level (ini -6 dB, bukan -50%)
- **3 dB nyaris tidak terlihat,** bukan 3× lebih keras — persepsi bersifat logaritmik
- **0 dB ≠ keheningan** — ini adalah titik referensi (20 µPa), bisa negatif
- **phon ≠ dB** kecuali pada 1 kHz — kenyaringan yang sama bergantung pada frekuensi
Contoh Konversi Cepat
Skala Logaritmik: Mengapa Desibel Bekerja
Suara mencakup rentang yang sangat besar—suara paling keras yang bisa kita toleransi adalah 10 juta kali lebih kuat daripada yang paling tenang. Skala linier tidak akan praktis. Skala desibel logaritmik memadatkan rentang ini dan sesuai dengan cara telinga kita merasakan perubahan suara.
Mengapa Logaritmik?
Tiga alasan membuat pengukuran logaritmik penting:
- Persepsi manusia: Telinga merespons secara logaritmik—menggandakan tekanan terdengar seperti +6 dB, bukan 2×
- Kompresi rentang: 0-140 dB vs 20 µPa - 200 Pa (tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari)
- Perkalian menjadi penjumlahan: Menggabungkan sumber suara menggunakan penjumlahan sederhana
- Penskalaan alami: Faktor 10 menjadi langkah yang sama (20 dB, 30 dB, 40 dB...)
Kesalahan Logaritmik Umum
Skala logaritmik tidak intuitif. Hindari kesalahan ini:
- 60 dB + 60 dB = 63 dB (bukan 120 dB!) — penjumlahan logaritmik
- 90 dB - 80 dB ≠ 10 dB perbedaan—kurangi nilai, lalu antilog
- Menggandakan jarak mengurangi level sebesar 6 dB (bukan 50%)
- Mengurangi daya menjadi setengah = -3 dB (bukan -50%)
- Peningkatan 3 dB = 2× daya (nyaris tidak terlihat), 10 dB = 2× kenyaringan (terdengar jelas)
Rumus Penting
Persamaan inti untuk perhitungan tingkat suara:
- Tekanan: dB SPL = 20 × log₁₀(P / 20µPa)
- Intensitas: dB IL = 10 × log₁₀(I / 10⁻¹²W/m²)
- Daya: dB SWL = 10 × log₁₀(W / 10⁻¹²W)
- Menggabungkan sumber yang sama: L_total = L + 10×log₁₀(n), di mana n = jumlah sumber
- Hukum jarak: L₂ = L₁ - 20×log₁₀(r₂/r₁) untuk sumber titik
Menjumlahkan Tingkat Suara
Anda tidak bisa menjumlahkan desibel secara aritmatika. Gunakan penjumlahan logaritmik:
- Dua sumber yang sama: L_total = L_single + 3 dB (misalnya, 80 dB + 80 dB = 83 dB)
- Sepuluh sumber yang sama: L_total = L_single + 10 dB
- Level yang berbeda: Konversi ke linier, jumlahkan, konversi kembali (rumit)
- Aturan praktis: Menambahkan sumber yang terpisah 10+ dB hampir tidak meningkatkan total (<0.5 dB)
- Contoh: mesin 90 dB + latar belakang 70 dB = 90.04 dB (nyaris tidak terlihat)
Tolok Ukur Tingkat Suara
| Sumber / Lingkungan | Tingkat Suara | Konteks / Keselamatan |
|---|---|---|
| Ambang batas pendengaran | 0 dB SPL | Titik referensi, 20 µPa, kondisi anechoic |
| Pernapasan, gemerisik daun | 10 dB | Hampir hening, di bawah kebisingan lingkungan luar ruangan |
| Bisikan pada 1,5m | 20-30 dB | Sangat tenang, lingkungan setenang perpustakaan |
| Kantor yang tenang | 40-50 dB | HVAC latar belakang, pengetikan keyboard |
| Percakapan normal | 60-65 dB | Pada 1 meter, pendengaran yang nyaman |
| Restoran yang ramai | 70-75 dB | Keras tetapi dapat dikelola selama berjam-jam |
| Penyedot debu | 75-80 dB | Mengganggu, tetapi tidak ada risiko langsung |
| Lalu lintas padat, jam alarm | 80-85 dB | Batas 8 jam OSHA, risiko jangka panjang |
| Pemotong rumput, blender | 85-90 dB | Pelindung pendengaran direkomendasikan setelah 2 jam |
| Kereta bawah tanah, perkakas listrik | 90-95 dB | Sangat keras, maksimal 2 jam tanpa pelindung |
| Klub malam, MP3 maksimal | 100-110 dB | Kerusakan setelah 15 menit, kelelahan telinga |
| Konser rock, klakson mobil | 110-115 dB | Menyakitkan, risiko kerusakan langsung |
| Guntur, sirene di dekatnya | 120 dB | Ambang batas rasa sakit, pelindung pendengaran wajib |
| Mesin jet pada 30m | 130-140 dB | Kerusakan permanen bahkan dengan paparan singkat |
| Tembakan, artileri | 140-165 dB | Risiko gendang telinga pecah, gegar otak |
Tingkat Suara Dunia Nyata: Dari Keheningan hingga Rasa Sakit
Memahami tingkat suara melalui contoh-contoh yang akrab membantu mengkalibrasi persepsi Anda. Catatan: paparan berkelanjutan di atas 85 dB berisiko merusak pendengaran.
| dB SPL | Tekanan (Pa) | Sumber Suara / Lingkungan | Efek / Persepsi / Keselamatan |
|---|---|---|---|
| 0 dB | 20 µPa | Ambang batas pendengaran (1 kHz) | Nyaris tidak terdengar di ruang anechoic, di bawah kebisingan lingkungan luar ruangan |
| 10 dB | 63 µPa | Pernapasan normal, gemerisik daun | Sangat tenang, mendekati keheningan |
| 20 dB | 200 µPa | Bisikan pada 5 kaki, perpustakaan yang tenang | Sangat tenang, lingkungan yang damai |
| 30 dB | 630 µPa | Daerah pedesaan yang tenang di malam hari, bisikan lembut | Tenang, cocok untuk studio rekaman |
| 40 dB | 2 mPa | Kantor yang tenang, dengungan kulkas | Cukup tenang, tingkat kebisingan latar belakang |
| 50 dB | 6.3 mPa | Lalu lintas ringan, percakapan normal dari kejauhan | Nyaman, mudah berkonsentrasi |
| 60 dB | 20 mPa | Percakapan normal (3 kaki), mesin pencuci piring | Suara dalam ruangan normal, tidak ada risiko pendengaran |
| 70 dB | 63 mPa | Restoran yang ramai, penyedot debu, jam alarm | Keras tetapi nyaman untuk jangka pendek |
| 80 dB | 200 mPa | Lalu lintas padat, pembuangan sampah, blender | Keras; risiko pendengaran setelah 8 jam/hari |
| 85 dB | 356 mPa | Pabrik yang bising, blender makanan, pemotong rumput | Batas OSHA: pelindung pendengaran diperlukan untuk paparan 8 jam |
| 90 dB | 630 mPa | Kereta bawah tanah, perkakas listrik, berteriak | Sangat keras; kerusakan setelah 2 jam |
| 100 dB | 2 Pa | Klub malam, gergaji mesin, pemutar MP3 volume maksimal | Sangat keras; kerusakan setelah 15 menit |
| 110 dB | 6.3 Pa | Konser rock baris depan, klakson mobil pada 3 kaki | Sangat keras hingga menyakitkan; kerusakan setelah 1 menit |
| 120 dB | 20 Pa | Guntur, sirene ambulans, vuvuzela | Ambang batas rasa sakit; risiko kerusakan langsung |
| 130 dB | 63 Pa | Palu bor pada 1 meter, lepas landas jet militer | Sakit telinga, kerusakan pendengaran langsung |
| 140 dB | 200 Pa | Tembakan, mesin jet pada 30m, kembang api | Kerusakan permanen bahkan dengan paparan singkat |
| 150 dB | 630 Pa | Mesin jet pada 3m, tembakan artileri | Kemungkinan gendang telinga pecah |
| 194 dB | 101.3 kPa | Maksimum teoretis di atmosfer Bumi | Gelombang tekanan = 1 atmosfer; gelombang kejut |
Psikoakustik: Bagaimana Kita Merasakan Suara
Pengukuran suara harus memperhitungkan persepsi manusia. Intensitas fisik tidak sama dengan kenyaringan yang dirasakan. Unit psikoakustik seperti phon dan sone menjembatani fisika dan persepsi, memungkinkan perbandingan yang berarti di seluruh frekuensi.
Phon (Tingkat Kenyaringan)
Unit tingkat kenyaringan yang direferensikan ke 1 kHz
Nilai phon mengikuti kontur kenyaringan yang sama (ISO 226:2003). Suara pada N phon memiliki kenyaringan yang dirasakan sama dengan N dB SPL pada 1 kHz. Pada 1 kHz, phon = dB SPL persis. Pada frekuensi lain, mereka berbeda secara dramatis karena sensitivitas telinga.
- Referensi 1 kHz: 60 phon = 60 dB SPL @ 1 kHz (menurut definisi)
- 100 Hz: 60 phon ≈ 70 dB SPL (+10 dB diperlukan untuk kenyaringan yang sama)
- 50 Hz: 60 phon ≈ 80 dB SPL (+20 dB diperlukan—bass terdengar lebih tenang)
- 4 kHz: 60 phon ≈ 55 dB SPL (-5 dB—puncak sensitivitas telinga)
- Aplikasi: Ekualisasi audio, kalibrasi alat bantu dengar, penilaian kualitas suara
- Batasan: Bergantung pada frekuensi; membutuhkan nada murni atau analisis spektrum
Sone (Kenyaringan yang Dirasakan)
Unit linier kenyaringan subjektif
Sone mengukur kenyaringan yang dirasakan secara linier: 2 sone terdengar dua kali lebih keras dari 1 sone. Didefinisikan oleh hukum pangkat Stevens, 1 sone = 40 phon. Menggandakan sone = +10 phon = +10 dB pada 1 kHz.
- 1 sone = 40 phon = 40 dB SPL @ 1 kHz (definisi)
- Menggandakan: 2 sone = 50 phon, 4 sone = 60 phon, 8 sone = 70 phon
- Hukum Stevens: Kenyaringan yang dirasakan ∝ (intensitas)^0.3 untuk suara tingkat menengah
- Dunia nyata: Percakapan (1 sone), penyedot debu (4 sone), gergaji mesin (64 sone)
- Aplikasi: Peringkat kebisingan produk, perbandingan peralatan, penilaian subjektif
- Keuntungan: Intuitif—4 sone secara harfiah terdengar 4× lebih keras dari 1 sone
Aplikasi Praktis di Berbagai Industri
Rekayasa Audio & Produksi
Audio profesional menggunakan dB secara ekstensif untuk tingkat sinyal, mixing, dan mastering:
- 0 dBFS (Skala Penuh): Tingkat digital maksimum sebelum kliping
- Mixing: Target puncak -6 hingga -3 dBFS, RMS -12 hingga -9 dBFS untuk headroom
- Mastering: -14 LUFS (unit kenyaringan) untuk streaming, -9 LUFS untuk radio
- Rasio sinyal-ke-kebisingan: >90 dB untuk peralatan profesional, >100 dB untuk audiophile
- Rentang dinamis: Musik klasik 60+ dB, musik pop 6-12 dB (perang kenyaringan)
- Akustik ruangan: Waktu gema RT60, titik roll-off -3 dB vs -6 dB
Keselamatan Kerja (OSHA/NIOSH)
Batas paparan kebisingan di tempat kerja mencegah kehilangan pendengaran:
- OSHA: 85 dB = tingkat tindakan TWA 8 jam (rata-rata berbobot waktu)
- 90 dB: paparan maksimal 8 jam tanpa pelindung
- 95 dB: maksimal 4 jam, 100 dB: 2 jam, 105 dB: 1 jam (aturan setengah)
- 115 dB: maksimal 15 menit tanpa pelindung
- 140 dB: Bahaya langsung—pelindung pendengaran wajib
- Dosimetri: Melacak paparan kumulatif menggunakan dosimeter kebisingan
Kebisingan Lingkungan & Komunitas
Peraturan lingkungan melindungi kesehatan masyarakat dan kualitas hidup:
- Pedoman WHO: <55 dB siang hari, <40 dB malam hari di luar ruangan
- EPA: Ldn (rata-rata siang-malam) <70 dB untuk mencegah kehilangan pendengaran
- Pesawat: FAA memerlukan kontur kebisingan untuk bandara (batas 65 dB DNL)
- Konstruksi: Batas lokal biasanya 80-90 dB di batas properti
- Lalu lintas: Penghalang kebisingan jalan raya menargetkan pengurangan 10-15 dB
- Pengukuran: Pembobotan dBA mendekati respons gangguan manusia
Akustik Ruangan & Arsitektur
Desain akustik memerlukan kontrol tingkat suara yang tepat:
- Kejelasan ucapan: Target 65-70 dB di pendengar, <35 dB latar belakang
- Gedung konser: puncak 80-95 dB, waktu gema 2-2,5 detik
- Studio rekaman: NC 15-20 (kurva kriteria kebisingan), <25 dB ambien
- Ruang kelas: <35 dB latar belakang, rasio ucapan-ke-kebisingan 15+ dB
- Peringkat STC: Kelas Transmisi Suara (kinerja isolasi dinding)
- NRC: Koefisien Pengurangan Kebisingan untuk bahan penyerap
Konversi dan Perhitungan Umum
Rumus penting untuk pekerjaan akustik sehari-hari:
Referensi Cepat
| Dari | Ke | Rumus | Contoh |
|---|---|---|---|
| dB SPL | Pascal | Pa = 20µPa × 10^(dB/20) | 60 dB = 0,02 Pa |
| Pascal | dB SPL | dB = 20 × log₁₀(Pa / 20µPa) | 0,02 Pa = 60 dB |
| dB SPL | W/m² | I = 10⁻¹² × 10^(dB/10) | 60 dB ≈ 10⁻⁶ W/m² |
| Phon | Sone | sone = 2^((phon-40)/10) | 60 phon = 4 sone |
| Sone | Phon | phon = 40 + 10×log₂(sone) | 4 sone = 60 phon |
| Neper | dB | dB = Np × 8,686 | 1 Np = 8,686 dB |
| Bel | dB | dB = B × 10 | 6 B = 60 dB |
Referensi Konversi Unit Suara Lengkap
Semua unit suara dengan rumus konversi yang tepat. Referensi: 20 µPa (ambang batas pendengaran), 10⁻¹² W/m² (intensitas referensi)
Konversi Desibel (dB SPL)
Base Unit: dB SPL (re 20 µPa)
| From | To | Formula | Example |
|---|---|---|---|
| dB SPL | Pascal | Pa = 20×10⁻⁶ × 10^(dB/20) | 60 dB = 0,02 Pa |
| dB SPL | Mikropascal | µPa = 20 × 10^(dB/20) | 60 dB = 20.000 µPa |
| dB SPL | W/m² | I = 10⁻¹² × 10^(dB/10) | 60 dB ≈ 10⁻⁶ W/m² |
| Pascal | dB SPL | dB = 20 × log₁₀(Pa / 20µPa) | 0,02 Pa = 60 dB |
| Mikropascal | dB SPL | dB = 20 × log₁₀(µPa / 20) | 20.000 µPa = 60 dB |
Unit Tekanan Suara
Base Unit: Pascal (Pa)
| From | To | Formula | Example |
|---|---|---|---|
| Pascal | Mikropascal | µPa = Pa × 1.000.000 | 0,02 Pa = 20.000 µPa |
| Pascal | Bar | bar = Pa / 100.000 | 100.000 Pa = 1 bar |
| Pascal | Atmosfer | atm = Pa / 101.325 | 101.325 Pa = 1 atm |
| Mikropascal | Pascal | Pa = µPa / 1.000.000 | 20.000 µPa = 0,02 Pa |
Konversi Intensitas Suara
Base Unit: Watt per meter persegi (W/m²)
| From | To | Formula | Example |
|---|---|---|---|
| W/m² | dB IL | dB IL = 10 × log₁₀(I / 10⁻¹²) | 10⁻⁶ W/m² = 60 dB IL |
| W/m² | W/cm² | W/cm² = W/m² / 10.000 | 1 W/m² = 0,0001 W/cm² |
| W/cm² | W/m² | W/m² = W/cm² × 10.000 | 0,0001 W/cm² = 1 W/m² |
Konversi Kenyaringan (Psikoakustik)
Skala kenyaringan yang dirasakan bergantung pada frekuensi
| From | To | Formula | Example |
|---|---|---|---|
| Phon | Sone | sone = 2^((phon - 40) / 10) | 60 phon = 4 sone |
| Sone | Phon | phon = 40 + 10 × log₂(sone) | 4 sone = 60 phon |
| Phon | dB SPL @ 1kHz | Pada 1 kHz: phon = dB SPL | 60 phon = 60 dB SPL @ 1kHz |
| Sone | Deskripsi | Menggandakan sone = peningkatan 10 phon | 8 sone 2× lebih keras dari 4 sone |
Unit Logaritmik Khusus
| From | To | Formula | Example |
|---|---|---|---|
| Neper | Desibel | dB = Np × 8,686 | 1 Np = 8,686 dB |
| Desibel | Neper | Np = dB / 8,686 | 20 dB = 2,303 Np |
| Bel | Desibel | dB = B × 10 | 6 B = 60 dB |
| Desibel | Bel | B = dB / 10 | 60 dB = 6 B |
Hubungan Akustik Penting
| Calculation | Formula | Example |
|---|---|---|
| SPL dari tekanan | SPL = 20 × log₁₀(P / P₀) di mana P₀ = 20 µPa | 2 Pa = 100 dB SPL |
| Intensitas dari SPL | I = I₀ × 10^(SPL/10) di mana I₀ = 10⁻¹² W/m² | 80 dB → 10⁻⁴ W/m² |
| Tekanan dari intensitas | P = √(I × ρ × c) di mana ρc ≈ 400 | 10⁻⁴ W/m² → 0.2 Pa |
| Menjumlahkan sumber yang tidak berkorelasi | SPL_total = 10 × log₁₀(10^(SPL₁/10) + 10^(SPL₂/10)) | 60 dB + 60 dB = 63 dB |
| Menggandakan jarak | SPL₂ = SPL₁ - 6 dB (sumber titik) | 90 dB @ 1m → 84 dB @ 2m |
Praktik Terbaik untuk Pengukuran Suara
Pengukuran Akurat
- Gunakan pengukur tingkat suara Kelas 1 atau Kelas 2 yang terkalibrasi (IEC 61672)
- Kalibrasi sebelum setiap sesi dengan kalibrator akustik (94 atau 114 dB)
- Posisikan mikrofon jauh dari permukaan reflektif (ketinggian tipikal 1,2-1,5m)
- Gunakan respons lambat (1s) untuk suara stabil, cepat (125ms) untuk yang berfluktuasi
- Gunakan pelindung angin di luar ruangan (kebisingan angin dimulai pada 12 mph / 5 m/s)
- Rekam selama 15+ menit untuk menangkap variasi temporal
Pembobotan Frekuensi
- Pembobotan A (dBA): Tujuan umum, kebisingan lingkungan, pekerjaan
- Pembobotan C (dBC): Pengukuran puncak, penilaian frekuensi rendah
- Pembobotan Z (dBZ): Respons datar untuk analisis spektrum penuh
- Jangan pernah mengonversi dBA ↔ dBC—bergantung pada konten frekuensi
- Pembobotan A mendekati kontur 40-phon (kenyaringan sedang)
- Gunakan analisis pita oktaf untuk informasi frekuensi terperinci
Pelaporan Profesional
- Selalu sebutkan: dB SPL, dBA, dBC, dBZ (jangan hanya 'dB')
- Laporkan pembobotan waktu: Cepat, Lambat, Impuls
- Sertakan jarak, ketinggian pengukuran, dan orientasi
- Catat tingkat kebisingan latar belakang secara terpisah
- Laporkan Leq (tingkat kontinu ekuivalen) untuk suara yang bervariasi
- Sertakan ketidakpastian pengukuran (biasanya ±1-2 dB)
Pelindung Pendengaran
- 85 dB: Pertimbangkan pelindung untuk paparan yang lama (>8 jam)
- 90 dB: Pelindung wajib setelah 8 jam (OSHA)
- 100 dB: Gunakan pelindung setelah 2 jam
- 110 dB: Lindungi setelah 30 menit, pelindung ganda di atas 115 dB
- Sumbat telinga: pengurangan 15-30 dB, penutup telinga: 20-35 dB
- Jangan pernah melebihi 140 dB bahkan dengan pelindung—risiko trauma fisik
Fakta Menarik tentang Suara
Lagu Paus Biru
Paus biru menghasilkan panggilan hingga 188 dB SPL di bawah air—suara biologis paling keras di Bumi. Panggilan frekuensi rendah ini (15-20 Hz) dapat menempuh jarak ratusan mil melalui lautan, memungkinkan komunikasi paus di jarak yang sangat jauh.
Ruang Anechoic
Ruangan paling tenang di dunia (Microsoft, Redmond) mengukur -20,6 dB SPL—lebih tenang dari ambang batas pendengaran. Orang dapat mendengar detak jantung mereka sendiri, sirkulasi darah, dan bahkan perut keroncongan. Tidak ada yang bertahan lebih dari 45 menit karena disorientasi.
Letusan Krakatau (1883)
Suara paling keras dalam sejarah yang tercatat: 310 dB SPL di sumbernya, terdengar sejauh 3.000 mil. Gelombang tekanan mengelilingi Bumi 4 kali. Pelaut sejauh 40 mil menderita gendang telinga pecah. Intensitas seperti itu tidak dapat ada di atmosfer normal—ia menciptakan gelombang kejut.
Batas Teoretis
194 dB SPL adalah maksimum teoretis di atmosfer Bumi di permukaan laut—di luar ini, Anda menciptakan gelombang kejut (ledakan), bukan gelombang suara. Pada 194 dB, rarefaksi sama dengan vakum (0 Pa), sehingga suara menjadi tidak kontinu.
Pendengaran Anjing
Anjing mendengar 67-45.000 Hz (vs manusia 20-20.000 Hz) dan mendeteksi suara 4× lebih jauh. Sensitivitas pendengaran mereka mencapai puncaknya sekitar 8 kHz—10 dB lebih sensitif daripada manusia. Inilah mengapa peluit anjing bekerja: 23-54 kHz, tidak terdengar oleh manusia.
Tingkat Suara Film
Bioskop menargetkan rata-rata 85 dB SPL (Leq) dengan puncak 105 dB (spesifikasi Dolby). Ini 20 dB lebih keras daripada menonton di rumah. Respons frekuensi rendah yang diperluas: subwoofer 20 Hz memungkinkan ledakan dan dampak yang realistis—sistem rumah biasanya memotong pada 40-50 Hz.
Katalog Unit Lengkap
Skala Desibel
| Unit | Simbol | Tipe | Catatan / Penggunaan |
|---|---|---|---|
| desibel (tingkat tekanan suara) | dB SPL | Skala Desibel | Unit yang paling umum digunakan |
| desibel | dB | Skala Desibel | Unit yang paling umum digunakan |
Tekanan Suara
| Unit | Simbol | Tipe | Catatan / Penggunaan |
|---|---|---|---|
| pascal | Pa | Tekanan Suara | Unit yang paling umum digunakan |
| mikropascal | µPa | Tekanan Suara | Unit yang paling umum digunakan |
| bar (tekanan suara) | bar | Tekanan Suara | Jarang digunakan untuk suara; 1 bar = 10⁵ Pa. Lebih umum dalam konteks tekanan. |
| atmosfer (tekanan suara) | atm | Tekanan Suara | Unit tekanan atmosfer, jarang digunakan untuk pengukuran suara. |
Intensitas Suara
| Unit | Simbol | Tipe | Catatan / Penggunaan |
|---|---|---|---|
| watt per meter persegi | W/m² | Intensitas Suara | Unit yang paling umum digunakan |
| watt per sentimeter persegi | W/cm² | Intensitas Suara |
Skala Kekerasan Suara
| Unit | Simbol | Tipe | Catatan / Penggunaan |
|---|---|---|---|
| phon (tingkat kekerasan suara pada 1 kHz) | phon | Skala Kekerasan Suara | Tingkat kenyaringan yang sama, direferensikan ke 1 kHz. Kenyaringan yang dirasakan bergantung pada frekuensi. |
| sone (kekerasan suara yang dirasakan) | sone | Skala Kekerasan Suara | Skala kenyaringan linier di mana 2 sone = 2× lebih keras. 1 sone = 40 phon. |
Unit Khusus
| Unit | Simbol | Tipe | Catatan / Penggunaan |
|---|---|---|---|
| neper | Np | Unit Khusus | Unit yang paling umum digunakan |
| bel | B | Unit Khusus |
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Mengapa saya tidak bisa mengonversi dBA ke dB SPL?
dBA menerapkan pembobotan yang bergantung pada frekuensi yang menipiskan frekuensi rendah. Nada 100 Hz pada 80 dB SPL berukuran ~70 dBA (pembobotan -10 dB), sedangkan 1 kHz pada 80 dB SPL berukuran 80 dBA (tanpa pembobotan). Tanpa mengetahui spektrum frekuensi, konversi tidak mungkin dilakukan. Anda memerlukan analisis FFT dan menerapkan kurva pembobotan A terbalik.
Mengapa 3 dB dianggap nyaris tidak terlihat?
+3 dB = menggandakan daya atau intensitas, tetapi hanya peningkatan tekanan 1,4×. Persepsi manusia mengikuti respons logaritmik: peningkatan 10 dB terdengar sekitar 2× lebih keras. 3 dB adalah perubahan terkecil yang dideteksi oleh sebagian besar orang dalam kondisi terkontrol; di lingkungan nyata, diperlukan 5+ dB.
Bagaimana cara menjumlahkan dua tingkat suara?
Anda tidak bisa menjumlahkan desibel secara aritmatika. Untuk tingkat yang sama: L_total = L + 3 dB. Untuk tingkat yang berbeda: Konversi ke linier (10^(dB/10)), jumlahkan, konversi kembali (10×log₁₀). Contoh: 80 dB + 80 dB = 83 dB (bukan 160 dB!). Aturan praktis: sumber yang 10+ dB lebih tenang memberikan kontribusi <0,5 dB terhadap total.
Apa perbedaan antara dB, dBA, dan dBC?
dB SPL: Tingkat tekanan suara non-bobot. dBA: Berbobot A (mendekati pendengaran manusia, menipiskan bass). dBC: Berbobot C (hampir datar, penyaringan minimal). Gunakan dBA untuk kebisingan umum, lingkungan, pekerjaan. Gunakan dBC untuk pengukuran puncak dan penilaian frekuensi rendah. Mereka mengukur suara yang sama secara berbeda—tidak ada konversi langsung.
Mengapa mengurangi jarak menjadi setengah tidak mengurangi tingkat suara menjadi setengah?
Suara mengikuti hukum kuadrat terbalik: menggandakan jarak mengurangi intensitas sebesar ¼ (bukan ½). Dalam dB: setiap penggandaan jarak = -6 dB. Contoh: 90 dB pada 1m menjadi 84 dB pada 2m, 78 dB pada 4m, 72 dB pada 8m. Ini mengasumsikan sumber titik di medan bebas—ruangan memiliki pantulan yang memperumit hal ini.
Bisakah suara berada di bawah 0 dB?
Ya! 0 dB SPL adalah titik referensi (20 µPa), bukan keheningan. dB negatif berarti lebih tenang dari referensi. Contoh: -10 dB SPL = 6.3 µPa. Ruang anechoic mengukur hingga -20 dB. Namun, kebisingan termal (gerakan molekuler) menetapkan batas absolut sekitar -23 dB pada suhu kamar.
Mengapa pengukur suara profesional berharga $500-5000?
Akurasi dan kalibrasi. Pengukur Kelas 1 memenuhi IEC 61672 (±0,7 dB, 10 Hz-20 kHz). Pengukur murah: kesalahan ±2-5 dB, respons frekuensi rendah/tinggi yang buruk, tanpa kalibrasi. Penggunaan profesional memerlukan kalibrasi yang dapat dilacak, pencatatan, analisis oktaf, dan daya tahan. Kepatuhan hukum/OSHA memerlukan peralatan bersertifikat.
Apa hubungan antara phon dan dB?
Pada 1 kHz: phon = dB SPL persis (menurut definisi). Pada frekuensi lain: mereka berbeda karena sensitivitas telinga. Contoh: 60 phon membutuhkan 60 dB pada 1 kHz, tetapi 70 dB pada 100 Hz (+10 dB) dan 55 dB pada 4 kHz (-5 dB). Phon memperhitungkan kontur kenyaringan yang sama, sedangkan dB tidak.
Direktori Alat Lengkap
Semua 71 alat yang tersedia di UNITS